Thursday, November 20, 2014

GABION (BRONJONG)



Gabion adalah salah satu bahan konstruksi umumnya berbentuk kotak (box) terbuat dari anyaman kawat (berlapis zinc heavy galvanize) dengan lilitan ganda (double twist) membentuk lobang segi enam (hexagonal) di ikat kuat antara sisi-sisinya. Kekuatan gabion, terletak pada kekuatan tarik kawat (tensile strength), lapisan galvanis pada kawat (membuat kawat tidak mudah berkarat), kekuatan lilitan ganda pada lobang hexagonal anyaman (sehingga anyaman tidak mudah terurai walaupun ada bagian kawat yang putus).

Jaminan mutu dari gabion machine di Indonesia ditandai dengan adanya sertifikat SNI (Standar Nasional Indonesia) no. 03-0090-1999 tentang Bronjong Kawat yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian Republik Indonesia kepada produsen gabion. Di dalam SNI Bronjong Kawat diatur mengenai besarnya lobang anyaman hexagonal gabion 8 x 10 cm dan ukuran box gabion (dengan toleransi 5%) serta acuan bahan Kawat Bronjong mengacu kepada SNI no. 03-6154-1999 tentang Kawat Bronjong.

Untuk standar lain produk gabion terdapat dalam ASTM No A – 975 yang mengatur diameter kawat anyam sesuai dengan SNI 03-0090-1999, tetapi untuk type anyaman 80 x 100 mm lebar lobang anyaman hexagonalnya adalah 83 x 114 mm (toleransi 10%). Sebenarnya tidak ada perbedaan yang mencolok antara besar lobang anyaman 80 x 100 mm dengan 83 x 114 mm. Namun dari segi kekuatan, karena anyaman 8 x 10 mm lebih rapat dibanding anyaman 83 x 114 mm, sudah pasti menjadi ada perbedaan dalam hal kekuatan dan berat bahan pembuat gabion.

SPESIFIKASI KAWAT GABION

Bahan baku kawat yang digunakan untuk membuat gabion, adalah bahan kawat yang memiliki sertifikat SNI 03-6154-1999 tentang Kawat Bronjong yang juga mengacu kepada British Standart BS 1052-1980 (Mild wire for General Engineering Purposes) dan BS 443-2 (Galvanized Coating on Wire) dengan spesifikasi sebagai berikut :

Diamater Kawat
(mm)
Toleransi
(mm)
Kuat Tarik
(kgf/mm2)

Kuat Puntir
Tebal Lapisan Seng (g/mm2)
2
± 0.08
Min. 41
Min. 38
240
2,7
± 0.11
Min. 41
Min. 28
260
3
± 0.12
Min. 41
Min. 26
275
3,4
± 0.12
Min. 41
Min. 26
275
4
± 0.16
Min. 41
Min. 21
290

Dengan spesifikasi kawat diatas, akan memberikan garansi ketahan terhadap karat minimal 5 tahun untuk kondisi air / tanah yang normal (tidak mengandung zat kimia yang merusak galvanis, kadar garam dan asam yang tinggi)

KEUNGGULAN KONSTRUKSI GABION

Ada beberapa keunggulan yang dimiliki konstruksi gabion jika dibandingkan dengan konstruksi penahan tanah lainnya, diantaranya yaitu :

1.    Fleksible, dapat mengikuti pergerakan tanah dibawahnya tampa merusak konstruksi secara keseluruhan (konstruksi beton mudah patah apabila ada pergerakan tanah, sehingga mudah hancur)

2.   Permeable (tembus air). Sebagai dinding penahan tanah, sifat permeable akan mengurangi kekuatan takanan tanah aktif akibat air yang dapat mengalir melalui sela-sela batuan isi gabion. (Pada konstruksi beton yang kedap air, diperlukan ketebalan yang cukup untuk menahan takanan tanah dan air, sehingga biaya konstruksi menjadi tinggi)

3.   Ekonomis, karena konstruksi gabion ini sederhana, dapat dikerjakan tanpa menggunakan peralatan / mesin berteknologi tinggi (cukup dengan tenaga manusia)

4.    Dapat dipasang dilingkungan yang beragam, di air maupun ditempat kering, (sungai, pantai, gunung, dll)

5.    Ramah lingkungan, karena terbuat dari bahan yang tidak mengandung zat kimia, sehingga tidak meracuni atau merusak lingkungan disekitarnya.

6.   Mudah dibawa dengan tenaga manusia karena bobotnya relatif ringan dan mudah dalam pemasangannya.

7.   Dapat diproduksi dengan ukuran yang disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan

KEKURANGAN KONSTRUKSI GABION

1.   Bahan pembuat bronjong yang terbuat dari kawat berlapis galvanis tebal, tidak tahan terhadap kondisi air yang mengandung kadar garam tinggi atau kadar asam tinggi (lahan gambut). Pada kondisi ini lapisan galvanis akan mudah rontok, sehingga untuk lingkungan seperti ini penggunaan konstruksi gabion tidak disarankan

2.  Konstruksi gabion memerlukan lahan yang lebar, dikarenakan ukuran gabion nya yang besar, sehingga tidak cocok diterapkan pada saungai-sungai dengan daerah aliran kecil

 PERBANDINGAN  ANTARA BRONJONG ANYAMAN MESIN DAN TANGAN

ANYAMAN MESIN
ANYAMAN TANGAN

1. Kapasitas produksi yang tinggi, min, 1000 unit / hari (50 0rang)

2.  Dibuat dengan bahan baku kawat yang sesuai standart mutu SNI/BS (bergalvanis tebal)


3. Lobang anyaman konstan dan lilitan anyaman yang terikat mati dengan keukatan tarikan mesin


4. Harga relatife berimbang dengan gabion anyaman rangan, dengan mutu yang jauh lebih baik dibanding anyaman tangan




1.  Kapasitas produksi terbatas, mask 10 unit/ hari/2 orang

2. Dibuat dari kawat bergalvanis rendah, sehingga dalam waktu 2-3 bulan sudah mulai berubah warna menjadi hitam dan mulai berkarat

3.  Lobang anyaman tidak konstan dan lilitannya tidak kuat / tidak mati karena hanya sebatas kekuatan tanaga manusia

4. Harga kelihatan murah dibanding anyaman mesin, tetapi dengan lobang yg umumnya lebih besar sehingga jauh lebih ringan dibanding gabian anyaman mesin.



APLIKASI KOSTRUKSI GABION

Aplikasi konstruksi gabion yang sangat umum digunakan adalah sebagai struktur penahan tanah, perkuatan tebing jalan, pelindung jembatan, pelindung tepian sungai, pelindung jalur kereta api, dll.

1.   GROYNES / GROUNDSILL
Adalah konstruksi gabion yang digunakan untuk mengatasi masalah erosi disepanjang aliran sungai (terutama di tikungan aliran sungai). Pemasangan groynes gabian akan memperlambat aliran arus air, sehingga mengurangi gerusan air pada dinding tanggul sungai dan dapat mengumpulkan endapan lumpur di area tepi / dasar sungai

2.   LINING / Pelindung Tepian Sungai
Aliran air dapat mengikis tepias sungai dan dapat membahayakan struktur tepi sungai karena pengikisan juga terjadi pada bagian pondasinya, sehingga dapat mengkibatkan kegagalan struktur penahan tanah dan mengakibatkan longsornya tebing sungai tsb. Susunan batu pada gabion yang masih berongga, dapat membuat menjadi sarana tumbuhnya rumput-rumput, yang menjadikan struktur gabion menjadi solid dan kelihatan hijau asri.

3.   RETAINING WALL
Sebagai tembok penahan tanah terhadap tekanan tanah aktif dan beban-beban yang bekerja diatasnya. Konstruksi bronjong yang berat akan memberikan momen guling yang besar dalam menahan kelongsoran yang mungkin terjadi.

4.   PELINDUNG GORONG-GORONG
Dikombinasikan dengan konstruksi gorong-gorong, sebagai pelindung gorong-gorong dalam menahan tekanan beban yang bekerja di atasnya sekaligus jugasebagai retaining wall

5.   PELINDUNG ABUTMENT JEMBATAN
Mencegah gerusan pada bagian konstruksi jembatan yang sangat vital, sehingga tidak mengganggu konstruksi jembatan secara keseluruhan akibat aliran air sungai pada bagian abutment tersebut
  
6.   SEBAGAI CEK DAM
Menahan butiran-butiran tanah / pasir yang terbawa aliran air sungai sehingga mengendap dibangunan cek dam yang dibuat, dan juga menaikkan muka air sungai pada bagian cek dam tersebut.